Jobseeker di Tengah Pandemi Bisa Apa?


Pandemi corona saat ini masih merajalela di Indonesia. Sudah 1 bulan lebih sekolah diliburkan, jalan-jalan sepi, dan beberapa pengusaha juga merugi. Sebelumnya saya pernah bahas mengenai nasib perusahaan di tengah pandemi ini. Kali ini, kita akan bahas efek pandemi ini dari sisi jobseeker. Tentu akan lebih sulit mencari lowongan kerja di masa pandemi ini dibanding kondisi sebelumnya yang normal. Perusahaan saja banyak yang harus melakukan pengurangan karyawan. Kalaupun ada lowongan, pasti sudah harus siap bersaing dengan jobseeker lain. Sedangkan bagi jobseeker, berdiam diri di rumah sudah menjadi rutinitas yang bisa dilakukan di tengah pandemi ini.

Jika kalian mengalami hal serupa, please stop dari sekarang. Pandemi bukan alasan bagi jobseeker patah semangat. Bayangkan, ketika nanti pandemi berakhir, dan kalian mendapat panggilan interview? Recruiter akan bertanya kegiatan yang kamu lakukan saat pandemi, sangat tidak menarik ketika kalian hanya mengatakan berdiam diri di rumah atau rebahan. Meskipun banyak jargon-jargon rebahan saat ini bisa menyelamatkan dunia dari pandemi, namun tidak seperti itu karakter yang diharapkan suatu perusahaan dalam mencari karyawan. Lantas, bagaimana nih caranya supaya tetap produktif di tengah pandemi?

1. Memetakan passion dengan jenis pekerjaan
Mumpung masih masa pandemi, masih banyak waktu luang untuk kamu nih dalam merencanakan karir impian kamu dari sekarang. Petakan hal-hal yang menjadi passionmu. Kadangkala, kita telat menyadari bahwa pekerjaan yang sudah kita kerjakan ternyata tidak sesuai passion. Dampaknya, kita tidak merasa happy saat bekerja, selalu merasa tidak puas, dan ingin resign (https://peachysanhr.blogspot.com/2020/04/karir-tidak-sejalan-dengan-jurusan.html). Untuk itu, mengetahui passion kamu, tentu akan lebih mempermudah kamu dalam memilih awal karir serta perusahaan yang tepat.

2. Belajar bahasa asing
Untuk menunjang kemampuan berbahasa kamu, bisa nih ikut kursus bahasa asing. Perusahaan saat ini sudah banyak mempekerjakan TKA (Tenaga Kerja Asing) yang tidak semuanya bisa berbahasa Inggris. Nah kesempatan ini bisa kamu gunakan dengan mempelajari bahasa asing seperti Korea dan Mandarin. Namun, apabila kamu belum lancar berbahasa Inggris, better untuk kamu fasih berbicara dengan bahasa inggris. Hal ini jujur saja bisa mengantarkanmu sukses lebih cepat lhooo... Kadang, perusahaan malah cukup mengabaikan kemampuan lain selama kandidat fasih berbahasa inggris atau bahasa asing sesuai kebutuhan perusahaan.

3. Mengikuti pelatihan online 
Kamu bisa melakukan pengembangan diri melalui pelatihan. Saat ini sudah banyak lembaga-lembaga yang menyediakan pelatihan-pelatihan secara online dan bahkan gratis untuk bisa diakses oleh siapapun. Misalnya, kamu lemah dalam kemampuan memimpin, kamu bisa mengikuti pelatihan leadership. Agar kamu bisa memilih pelatihan yang tepat, ada baiknya mengikuti assessment psikologi dulu seperti poin pertama. Dengan begitu, kamu mampu mengetahui area mana dalam diri kamu yang perlu dikembangkan.

4. Upgrade CV
Nah, kalau kamu pernah mengikuti pelatihan-pelatihan bersertifikat (termasuk penguasaan bahasa asing), kamu harus upgrade di CV kamu ya. Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi recruiter ketika melihat CV kamu. Untuk panduan upgrade CV lebih lengkap, silakan kunjungi tulisan saya lainnya https://peachysanhr.blogspot.com/2020/03/kesalahan-fatal-dalam-membuat-cv.html .

5. Menjadi freelancer
Hal lain yang bisa dilakukan untuk tetap produktif selama pandemi adalah menjadi freelancer. Bagi kamu yang punya keahlian lain, misalnya editing, menulis, menjahit, memasak, dan sebagainya, bisa nih membuka jasa kamu untuk orang lain. Memang butuh kreatifitas lebih pada saat-saat seperti ini. Jadi, kamu bisa mengasah kemampuan kreatifitas kamu di masa ini nih. Berdagang secara online juga bisa dilakukan di masa pandemi ini. 

6. Browsing persiapan tes kerja (psikotes, interview, FGD, dll)
Mumpung masih banyak waktu luang, kamu bisa mempersiapkan diri kamu untuk menghadapi serangkaian tes ketika mendapat panggilan kerja, seperti psikotes, interview, FGD, LGD, dll. Coba sering-sering browsing atau melihat konten youtube terkait hal tersebut. Banyak sekali tips-tips yang bisa kita dapatkan di internet. Kamu juga bisa bertanya pada teman-teman atau saudara kamu yang sudah bekerja mengenai tahapan tes rekrutmennya saat itu. So, jangan malu bertanya ya. Siapa tahu, ketika kamu sering bertanya seperti itu, justru malah menjadi jalan bagi kamu untuk mendapatkan link lowongan kerja.

7. Apply CV dan berkas lewat web/email perusahaan
Cara ini tidak mengenal pandemi sih sebenarnya. Jadi kapanpun itu, apply lah pada lowongan yang tersedia. Namun yang perlu diingat, jangan sampai kamu juga asal apply ya. Kamu harus mempelajari seluk beluk perusahaan tersebut serta jobdesc dari pekerjaan yang kamu lamar. Jangan sampai, karena terlalu banyak yang kamu apply, kamu lupa pernah apply lewat apa dan terjebak di perusahaan yang jauh dari ekspektasi kamu. Pastikan ketika kamu mendapat panggilan tes, kamu pernah benar-benar melamar (menghindari penipuan). 

Comments

Popular posts from this blog

Im getting married

Kontroversi Doktor Psikologi : The Differences of Psychology Licence

Tim Rebahan Wajib Baca