Posts

Showing posts from December, 2019

Kesehatan Mental di Dunia Kerja (Part 2)

Image
Lingkungan kerja selalu menginginkan orang-orang produktif yang dapat membantu mencapai target perusahaan. Namun, rupanya ada hal yang masih tabu atau bahkan dihindari terkait masalah kesehatan mental di dunia kerja. Padahal, salah satu faktor yang dapat membangun produktifitas karyawan adalah dengan menjaga kesehatan mental. Lantas, apa sih yang dimaksud menjaga kesehatan mental di dunia kerja? Berikut ulasannya... Makna Menjaga Kesehatan Mental di Dunia Kerja Kesehatan mental tidak melulu tentang orang yang dianggap tidak waras 'gila' melainkan memiliki gejala yang lebih luas, seperti mudah cemas, panik, tidak memiliki semangat, insomnia (gangguan tidur), gangguan sosial, beban kerja dan sebagainya. Tidak harus memiliki masalah yang besar dulu, baru seseorang dianggap memiliki gangguan mental. Jika dirasa ada sesuatu yang mengganggu dalam beraktivitas, segeralah atasi masalah tersebut dengan berkonsultasi pada ahli, minimal bisa cerita pada orang yang dapat diperca

Di balik layar Jobfair

Image
Hai Gengs, terutama para jobseeker yang budiman... Setelah lulus dari perkuliahan, tugas utama kita adalah segera bisa mendapatkan pekerjaan. Kebayang dong kalau kita kelamaan menganggur, pasti muncul perasaan sedih, malu, bingung, bahkan sampai pada perasaan kurang berharga. Beberapa alternatif dalam mencari kerja seperti apply lewat email, platform lowongan kerja, melamar langsung, atau pakai orang dalam kadang-kadang sudah sering dilakukan. Namun, ada opsi lain yang disebut jobfair di mana para perusahaan akan hadir untuk menawarkan lowongan kepada para jobseeker. Bisa dibilang, jobfair ini semacam bazarnya perusahaan. Kamu sendiri, pernahkah mengikuti jobfair? Para freshgraduate biasanya akan sangat antusias ketika mendapat informasi adanya jobfair di kota atau kampus mereka. Terlebih ketika perusahaan impiannya juga ikut dalam acara tersebut. Kebayang dong gimana ramainya? Bagi jobseeker/freshgraduate ini, jelas saja tujuan mereka adalah untuk mencari pekerjaan. Lalu kenapa perus

Latihan Psikotes

Image
"Mbak, kalau disuruh gambar pohon itu sebaiknya gambar apa? Kalau tes koran harus diisi sejajar tiap lajurnya?"  Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap kali ditanyakan oleh teman-teman jobseeker yang akan menghadapi psikotes maupun gagal psikotes. Sebagai mahasiswa psikologi, rasanya gregetan menjawab satu per satu pertanyaan macam itu. Tapi nggak apa-apa, kan sudah tugas kita sebagai psikolog untuk membumikan ilmu yang kita pelajari (wkwkwk) supaya bisa dicerna oleh orang awam. Jadi gini, pertama, saya mau jelasin dulu tujuan psikotes (kali ini bahasnya psikotes di dunia kerja yah...) adalah untuk mengukur, memberi gambaran, kecenderungan setiap individu terhadap suatu jabatan. Manfaatnya bagi perusahaan adalah untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan kepada orang-orang yang dites ini. Misalkan dalam proses seleksi, maka perusahaan bisa melihat kandidat mana yang paling kompeten dalam menduduki jabatan yang dibutuhkan. Psikotes ini bisa juga lhoo dilakuk