Di balik layar Jobfair

Hai Gengs, terutama para jobseeker yang budiman... Setelah lulus dari perkuliahan, tugas utama kita adalah segera bisa mendapatkan pekerjaan. Kebayang dong kalau kita kelamaan menganggur, pasti muncul perasaan sedih, malu, bingung, bahkan sampai pada perasaan kurang berharga. Beberapa alternatif dalam mencari kerja seperti apply lewat email, platform lowongan kerja, melamar langsung, atau pakai orang dalam kadang-kadang sudah sering dilakukan. Namun, ada opsi lain yang disebut jobfair di mana para perusahaan akan hadir untuk menawarkan lowongan kepada para jobseeker. Bisa dibilang, jobfair ini semacam bazarnya perusahaan. Kamu sendiri, pernahkah mengikuti jobfair? Para freshgraduate biasanya akan sangat antusias ketika mendapat informasi adanya jobfair di kota atau kampus mereka. Terlebih ketika perusahaan impiannya juga ikut dalam acara tersebut. Kebayang dong gimana ramainya? Bagi jobseeker/freshgraduate ini, jelas saja tujuan mereka adalah untuk mencari pekerjaan. Lalu kenapa perusahaan harus ikut jobfair? 


Nah, berikut adalah beberapa hal yang mungkin kalian tidak ketahui di balik layar jobfair :
  • Tidak hanya mencari kandidat, perusahaan juga melakukan sosialisasi terselubung saat mengikuti jobfair.
  • Berkas CV yang masuk akan sangat banyak, bisa ratusan, bahkan ribuan. So, untuk screening awal pasti HRD akan melihat tampilan CVmu, setelahnya baru deh mereka akan memeriksa konten CVmu. CV yang tidak menarik, biasanya akan langsung dihancurkan/dibuang gengs.
  • Bukan tidak mungkin jika beberapa bulan, kamu baru mendapat panggilan. Hal itu karena CV yang terkumpul akan dijadikan stock bagi perusahaan. Jadi, mereka akan memanggil kandidat sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Perusahaan akan saling mencari tahu tentang profil perusahaan pesaing dalam event jobfair.
  • Nggak jarang, karyawan yang ikut menjaga stand perusahaannya justru malah tertarik ikut melamar ke perusahaan lain, hehe (kan nggak perlu ijin ke perusahaan getooo)
  • Perusahaan akan sangat mempertimbangkan biaya penyewaan stand pada event jobfair. Jadi, mereka yang sudah mengeluarkan biaya banyak pastinya nggak mau rugi dong. Dan dari situ, kita bisa lihat perusahaan mana yang standnya besar, berarti biaya sewanya juga besar. Itu cukup menunjukkan power dari perusahaan tersebut
  • Kadang, di beberapa event jobfair khususnya jobfair yang dilakukan di daerah-daerah, perusahaan merasa terpaksa harus ikut untuk sekedar formalitas. Hal tersebut dikarenakan seringkali pelamar yang datang juga kurang qualified, berbeda ketika event jobfair di kota-kota besar.

Comments

Popular posts from this blog

Im getting married

Kontroversi Doktor Psikologi : The Differences of Psychology Licence

Tim Rebahan Wajib Baca