Kesehatan Mental di Dunia Kerja (Part 2)


Lingkungan kerja selalu menginginkan orang-orang produktif yang dapat membantu mencapai target perusahaan. Namun, rupanya ada hal yang masih tabu atau bahkan dihindari terkait masalah kesehatan mental di dunia kerja. Padahal, salah satu faktor yang dapat membangun produktifitas karyawan adalah dengan menjaga kesehatan mental. Lantas, apa sih yang dimaksud menjaga kesehatan mental di dunia kerja? Berikut ulasannya...

Makna Menjaga Kesehatan Mental di Dunia Kerja
Kesehatan mental tidak melulu tentang orang yang dianggap tidak waras 'gila' melainkan memiliki gejala yang lebih luas, seperti mudah cemas, panik, tidak memiliki semangat, insomnia (gangguan tidur), gangguan sosial, beban kerja dan sebagainya. Tidak harus memiliki masalah yang besar dulu, baru seseorang dianggap memiliki gangguan mental. Jika dirasa ada sesuatu yang mengganggu dalam beraktivitas, segeralah atasi masalah tersebut dengan berkonsultasi pada ahli, minimal bisa cerita pada orang yang dapat dipercaya. Lalu, apa pentingnya perusahaan peduli dengan kesehatan mental karyawannya? Dengan menjaga kesehatan mental karyawan, maka akan meningkatkan tingkat kepercayaan diri karyawan sehingga performa dan produktivitasnya dalam bekerja juga akan meningkat. Terlebih, jika perusahaan memiliki wadah tersendiri seperti adanya konseling, evaluasi kerja, maupun bimbingan dari atasan, maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi karyawan serta membangun image positif bagi perusahaan. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir adanya keluhan karyawan yang tidak tersampaikan dan berakhir pada surat pengajuan resign.

Stigma tentang Kesehatan Mental
Banyak kasus kesehatan mental tidak terdeteksi sejak dini. Hal ini karena minimnya kepekaan kita terhadap orang dengan gangguan mental. Bahkan, kadang untuk diri sendiri saja kita kurang peka dan cenderung mengabaikan. Tidak seperti luka saat jatuh yang bisa terlihat, penyakit mental cenderung tidak dapat dilihat. Namun dengan kepekaan dan empati, kita mampu lebih aware terhadap kondisi mental orang di sekitar kita. Kondisi terburuk adalah ketika kita tahu bahwa seseorang menderita penyakit mental, namun kita memperlakukannya dengan buruk (mengucilkan, menolak keberadaannya, memandang negatif, atau bahkan membully-nya). Hal tersebut tentu akan memperparah kondisi mental seseorang. Ini berarti bahwa, adalah tugas semua orang untuk menjaga kesehatan mental di dunia kerja. 

Menumbuhkan Budaya Menerima
Seperti dijelaskan sebelumnya, kesehatan mental menjadi tanggung jawab bersama. Langkah yang perlu dilakukan adalah dengan membentuk budaya menerima. Tumbuhkan mindset bahwa tidak apa-apa merasa sedih, tidak apa-apa depresi, dan itu normal saja. Dengan begitu, orang juga akan lebih terbuka dengan kondisinya, tidak malu, dan tidak terancam. Posisikan itu pada diri anda sendiri, sedikit empati tidak akan merugikan kok. Dan untuk kalian yang telah berjuang dengan kondisi mental kalian, percayalah bahwa kalian hebat.

Comments

Popular posts from this blog

Im getting married

Kontroversi Doktor Psikologi : The Differences of Psychology Licence

Tim Rebahan Wajib Baca