Kesalahan fatal dalam membuat CV



Hai jobseekers....
Gimana progress kamu dalam mencari kerja? Sudah sampai mana nih proses seleksi kamu? Kalau kamu masih stag di apply saja, tanpa adanya panggilan kerja, bisa jadi ada yang salah nih dari CV kamu. Nah di blog kali ini saya akan bahas apa saja sih kesalahan yang sering dicantumkan dalam CV.

1. Template
Kamu boleh saja menggunakan template-template yang tersedia di online. Akan tetapi, pilihlah template yang tidak terlalu berlebihan (warna warni, banyak emoticon, atau bahkan malah terlalu kaku). Template seperti gambar di blog ini adalah salah satu contoh template yang simple, tapi tidak terlalu kaku. Kecuali memang pekerjaan yang kamu lamar adalah bagian designer, art, dan sebagainya yang menuntut untuk kreatif, maka justru kamu harus membuat CV sekreatif mungkin.

2. Foto
Pemilihan foto, gunakanlah foto terbaru dengan outfit yang rapi, formal, dan ekspresi yang tidak berlebihan (selfie, memegang dagu, dan sebagainya). Jika perlu, kamu bisa menambahkan sedikit riasan bagi yang perempuan dan menggunakan jasa fotografer untuk memiliki foto yang maksimal. Kalau memang tidak punya, kamu bisa menggunakan foto ijazah kamu. Nah lagi-lagi kecuali jika kamu melamarnya sebagai model atau pekerjaan yang membutuhkan foto non formal, mungkin boleh lah ya kalau fotonya dari beberapa angle dan menunjukkan berbagai ekspresi.

3. Bahasa
Pas lihat CV berbahasa inggris, HRD sudah high expectation sama kamu nih. Ternyata pas diinterview, kamu bilang bahasa inggrisnya pasive. Jadi gunakan bahasa yang kamu kuasai pada CV yang kamu buat ya.

4. Data dan Profil pribadi
Masih banyak nih yang mencantumkan info-info tidak penting di CV seperti pekerjaan orangtua, agama, bahkan warna favorit atau makanan favorit. Seriously, perusahaan nggak akan peduli informasi tersebut. Jadi, cantumkanlah informasi yang relevan saja seperti nama, jenis kelamin, alamat, nomor hp, email, dan sedikit gambaran terkait karakter diri dalam bentuk kalimat.

4. Pendidikan
Hal yang paling nggak habis sangka adalah ketika melihat CV yang mencantumkan riwayat pendidikan dari TK bahkan Paud. Please, jangan gitu ya... Cukup cantumkan aja 2 pendidikan terakhirmu saja di CV. Jangan lupa menyertakan nama sekolah/universitas, jurusan, dan IPK. Karena seringkali menemukan riwayat pendidikan yang hanya menuliskan nama kampus saja. HRD pasti malas untuk harus membuka dokumen lainmu.

5. Pengalaman (Experience)
Nah untuk pengalaman kerja ini, silakan bedakan antara pengalaman kerja dengan pengalaman organisasi. Cantumkan pengalaman kerja yang relate sama pekerjaan yang kamu lamar. Jadi misalkan kamu pernah freelance jaga toko sambil kuliah, menjaga kasir, dan sebagainya itu tidak perlu dicantumkan di CV. Pengalaman magang, silakan boleh dicantumkan dan ada baiknya, kamu juga menjelaskan rincian pekerjaan yang kamu lakukan saat bekerja atau magang di tempat sebelumnya.

6. Skill
Paling nggak sreg kalau lihat CV yang mencantumkan rating skill tanpa dasar. Misalkan kemampuan microsoft office diberi bintang 3, teamwork bintang 5, dan lain-lain. Hal tersebut tidak ada dasar ukurannya alias rating yang kamu kira-kira sendiri. Alangkah lebih baiknya, kamu menuliskan bahwa kamu mampu menggunakan microsoft office, berbahasa inggris aktif/pasif, mampu bekerjasama dalam tim, dan sebagainya.

Comments

Popular posts from this blog

Im getting married

Kontroversi Doktor Psikologi : The Differences of Psychology Licence

Tim Rebahan Wajib Baca